Referensi Membangun Keluarga Sehat dan Cerdas Untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Buah Hati "Cengeng"

Menangis bagi anak adalah bentuk ungkapan tak tertolong, tak ada lagi yang bisa dilakukan, merasa sendirian. Pemicunya bisa karena kesakitan, pikiran ditinggalkan. Pada bayi, menangis adalah satu-satunya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan semua kebutuhannya.

Lalu bagaimana dengan balita dengan kondisi fisik sehat yang terlalu sering menangis? Logika dasar yang dipahami mereka adalah "jika saya menangis maka kesulitan saya akan terselesaikan..."
Orang tua sangat menyayangi anak-anak mereka. Apapun yang menjadi kebutuhan mereka sebisa mungkin akan dipenuhi. Anak terlalu sering menangis juga merupakan ukuran tingkat kemandirian mereka. Semakin mandiri mereka akan semakin menggunakan cara lain yang lebih mandiri untuk menyelesaikan masalah atau membuat kebutuhan mereka terpenuhi.


Jika anak menangis karena menginginkan sesuatu, bertahanlah untuk melakukan kompromi-kompromi dan mengajak dia berkomunikasi. daripada memikirkan bagaimana cara agar anak segera menghentikan tangisannya. Cari tahu apa yang mereka pikirkan. Jangan tanya kenapa mereka menagis, diperparah dengan bentakan, meskipun dengan suara pelan, orang tua sering tidak menyadari bahwa kata-kata yang terucap merupakan "bentakan". Sebisa mungkin hindari intonasi intimidasi dan menekan. Anak akan semakin menjauh daripada  mengungkapkan dunia mereka. 
Dunia anak adalah orang tua, pada dasarnya mereka tidak berdaya. Anak-anak tidak akan bisa menolak jika  anda meminta mereka berdiri sebagai hukuman selama 1 menit tanpa anda mau mereka ajak bicara. Berikan penjelasan kenapa mereka dihukum. Sampaikan bahwa menangis bukanlah satu-satunya jalan untuk memenuhi keinginan mereka. Ajaklah bicara, biasakan semua hal tentang mereka dibicarakan bersama. 
Jangan sekali-kali memberikan hukuman fisik sekalipun itu hanya cubitan lemah. Kenalkan pada anak-anak anda bahwa rasa sakit itu bukan untuk diterima atau diberikan karena berbuat salah. Hukuman bisa diberikan sambil belajar. Misalnya hukum mereka berdiri selama 10 hitungan, biarkan dia menghitung sendiri dengan benar sampai hukumannya selesai. Mogoklah bicara selama hukuman. Agar ternanam bahwa bicara baik-baik itu lebih baik daripada menangis. Bersambung...